Empat Jenis Pendekatan Dalam Analisa Beban Kerja ( workload Analysis )
Analisa Beban Kerja merupakan proses penentuan SDM (sumber daya manusia) Optimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan Bisnis sebuah organisasi atau Perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Biasanya analisa beban kerja ini diperlukan ketika suatu perusahaan ingin merekrut karyawan karena pada salah satu bagian diperusahaan tersebut kekurangan personil, atau bahkan sebaliknya yaitu merasa kelebihan personil. Nah, untuk memastikan adanya kekurangan personil atau bahkan kelebihan personil maka dilakukanlah yang namanya analisa beban kerja atau disebut juga workload analysis
Melakukan Analisa Beban Kerja pada suatu pekerjaan harus diperhatikan terlebih dahulu jenis dan sifat pekerjaan tersebut, sehingga kita dapat menentukan pendekatan apa yang tepat untuk kita gunakan. Lantas, apa sajakah jenis pendekatan dalam melakukan Analisa Beban Kerja? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Empat Jenis Pendekatan Dalam Analisa Beban Kerja (workload Analysis)
1. Hasil Kerja
Kita dapat melakukan Analisa Beban Kerja berdasarkan hasil pencapaian kerja seorang karyawan, pendekatan ini dapat dilakukan untuk pekerjaan yang hasil pekerjaanya berupa fisik/ kebendaan atau non fisik yang dapat dikuantifikasi.
Sebagai contoh misalkan pada jabatan atau posisi “ bagian packing barang” , dengan hasil kerja berupa “ pack “ adalah sebagai berikut:
Beban pekerjaan yang harus dicapai dalam 1 (satu) hari adalah 250 pack.
Standar kemampuan rata – rata (SKR) seorang karyawan untuk penyelesaian pekerjaan packing barang tersebut adalah 50 pack/hari
Berapakah kebutuhan SDM pada jabatan atau posisi “bagian packing barang” tersebut?
Jadi kebutuhan SDM pada jabatan atau posisi “bagian packing barang” tersebut adalah 5 orang.
2. Objek Kerja
Pendekatan ini dapat dilakukan untuk pekerjaan yang hasil pekerjaanya berdasarkan objek dari pekerjaannya. Sebagai contoh misalkan pada jabatan atau posisi “ Customer Service ” pada sebuah Perusahaan dengan objek kerja yaitu “ Pelanggan “ adalah sebagai berikut:
Beban pekerjaan pelayanan dalam 1 (satu) hari adalah 50 Pelanggan.
Standar kemampuan rata – rata (SKR) seorang Customer Service dalam melayani Pelanggan misalkan 25 Pelanggan /hari
Berapakah kebutuhan SDM pada jabatan atau posisi “ Customer Service” pada sebuah Perusahaan tersebut?
Kebutuhan SDM = --------------------------------X1 orang = 2 orang
SKR ( 25 Pelanggan )
Jadi kebutuhan SDM pada jabatan atau posisi “ Customer Service” pada sebuah Perusahaan tersebut adalah 2 orang.
3. Peralatan Kerja
Pendekatan ini dapat dilakukan untuk pekerjaan yang hasil pekerjaanya berdasarkan dari peralatan pekerjaan yang akan di operasikan.
Sebagai contoh misalkan pada jabatan atau posisi “ Operator , Helper, dan Mekanik ” untuk pengoperasian Mesin Prosuksi pada suatu Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah Mesin yang akan dioperasikan adalah 10 (sepuluh) unit.
Jabatan yang diperlukan dalam pengoperasian alat kerja yaitu:
1 (satu) orang Operator dan 1(satu) orang 1(satu) unit Mesin Produksi.
sedangkan untuk maintenance 10 (sepuluh) unit Mesin Produksitersebut di hand oleh 1 (satu) orang mekanik.
Berapakah kebutuhan SDM dalam pengoperasian mesin Produksi tersebut?
SDM = ----------- x 1 Opr + ---------- x 1 Helper + --------- x 1 Mekanik
1 mesin 1 mesin 10 mesin
= 10 Operator + 10 Helper + 1 Mekanik = 21 Orang
Jadi kebutuhan SDM pada jabatan atau posisi “ Operator , Helper dan Mekanik”, untuk 10 unit Mesin Produksi adalah 21 orang
4. Job per job
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung kebutuhan SDM pada jabatan yang hasil pekerjaannya abstrak atau beragam jenisnya.
Analisa Beban Kerja dengan pendekatan job per job terlebih dahulu kita harus mengetahui hal – hal sebagai berikut:
Uraian Pekerjaan
Merupakan uraian pekerjaan dan cara melakukan pekerjaan tersebut, uraian tugas ini berdasarkan jobdesk dari masing – masing jabatan.
Waktu rata –rata untuk penyelesaian Pekerjaan
Waktu rata – rata yang dihabiskan dalam penyelesaian suatu tugas, waktu rata – rata ini juga dapat dipengaruhi oleh alat kerja yang digunakan, prosedur kerja, kondisi lingkungan pekerjaan, serta kompetensi yang dimiliki karyawan tersebut.
Volume atau beban kerja dari masing – masing uraian Pekerjaan
Volume atau beban kerja merupakan targer pekerjaan yang harus dicapai dalam satuan waktu tertentu baik berupa harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
Waktu kerja efektif
Merupakan jam kerja yang tersedia atau jam kerja yang dapat digunakan dalam penyelesaian suatu pekerjaan.
Demikian ulasan singkat tentang empat jenis pendekatan dalam melakukan analisa beban kerja yang bisa diterapkan ditempat kerja kita, nah bagainama cara paktek dalam menganalisa beban kerja nya? bisa disimak pada ulasan langsung praktek analisa beban kerja. Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Post a Comment for " Empat Jenis Pendekatan Dalam Analisa Beban Kerja ( workload Analysis )"
Silahkan berkomentar dan saling berbagi Pengalaman,
Terimakasih.